Jumat, 03 Februari 2012

Sepenggal kelamku

Bukan kisah cinta yg bersinggah
Bukan cerita rindu yg menggebu
Hanya titik titik tinta kelam yg tercecer
Melukis gerimis di ujung senja
Merangkai air mata dalam temaram mega
Sepenggal masalalu yang tak secerah pagi
Melangkah terseok sendiri menyepi
Di ujing senja aku menunggu mati
Berharap ada pilihan lain untukku jalani
Lebih baik dari mentari

Secercah cahaya pernah bersinggah
Bak bintang jatuh, harapku menggunung
tapi memang hanya bintang jatuh
Sekejap cerahkan mimpiku
Dam kembali redup....

Kamis, 19 Januari 2012

Demi mimpimu

Berkabutkah pagi ini? saat ku ucap salam pada mentari
Gerimiskah malam tadi? ketika ku tutup jendela kamar
Kau berjalan menjauh, dan aku masih menggenggam tanganmu
Ragamu tak lagi tampak, dan aku masih mendekap dadamu
Suaramu tak lagi terdengar, dan aku masih bernyanyi untukmu
Derap langkah berdetak dg waktu
Dalam temaram bintang alam pun syahdu
Bukan, bukan ku tak ingin kau pergi
Sejenak tuk meraih mimpi
Dan kembali tuk berjalan bersama lagi
Tapi tetap ku belum dapat berdamai dg pagi
Saat sepi padamkan mentari
Sudah, sudah ku katakan aku ingin menjadi angin
Menerbangkan sayapmu dan kan disisimu
Tapi ini jalanmu dan kan menuntunmu
Dengan atau tanpa aku
Diam, diamku wakili kataku
Berucap walau lidahku kaku
Tapi tak ada satu pun niatku
Tuk buatmu terbelenggu
Biar, biar ku tangani sepiku
Yang kan berlalu aat kau kembali padaku
Nyanyikan lagu rindu yang slalu ku tunggu
dengan lembut suaramu berlantun bersamaku
Selalu, selalu kan ku jaga rasaku
Sbagai janjiku untukmu
Hingga kau minta diriku
Tuk kembali menjadi tulang rusukmu

19012012