Sabtu, 19 November 2011

Inilah aku

Dulu pernah aku mengukir rasa kelabu
yang ku nikmati waktu demi waktu
Dalam gelap aku menanti
Sgala berubah dan menunggu mati
Dulu pernah aku berjanji
Tentang sesuatu yang harusnya tak ku dekati
Dalam hati penuh duka dan benci
Tetapkan niat tuk bertahan sendiri

Kau, datang hapus awan kelam
Tanpa permisi kau tarikku dr lingkaran hitam
Dan tak tahu kenapa aku percaya padamu
Sepenuhnya ikuti setiap langkahmu
Berlari...
Dan kini kita tiba dipemberhentian
Mengatur nafas tuk terus berlarian
Tinggalkan masalalu yang temaram
Tinggalkan masalalu yang menghitam
Hendak kau tinggalkanku sendiri?
Runtuhkan benteng kepercayaan yang kau bangun
Dan biarkanku mati disini seorang diri
Mengubur harapan yang kita bangun tinggi
Kau lelah
Ambillah waktu sepanjang kau mau
Tapi aku takkan lelah berada disampingmu
Tetap setia berlari menjadi anginmu

Minggu, 09 Oktober 2011

Impianku

Andai Tuhan memberiku waktu lebih lama...
Tuk sempurnakan separuh agamaku
Bertemu dengan pemilik tulang rusuk ini
Aku ingin menjadi seorang istri yg slalu tersenyum untuknya
Berbagi keluh kesah bersama
Mendidik malaikat malaikat kecil kami menjadi lebih baik dr kami
Memberikan segenap kepercayaan baginya
Slalu menjadi wanita tercantik baginya
Slalu menjadi harta berharganya
Slalu mampu menjadi sandarannya
Slalu memberikan kedamaian untuknya
Slalu ada disisinya tuk menyayangnya
Slalu menjadi tulang rusuknya...

Aku ingin mengenalnya..
lebih mengenalnya dari siapapun
Aku ingin senyumku lah yang kan menyambut paginya
Layaknya senyum mentari pada dunia...

Selasa, 04 Oktober 2011

Tanpamu

Sungguh, hanya bayangmu yang setiap malam singgahi mimpiku
tiada hati yang mampu gantikan singgasanamu dihatiku
tak ingin kau pergi berlalu sisakan luka
kembali tapaki jalanku sendiri dalam duka

aku tak ingin menjadi rantai bagimu
membelenggu semua gerakmu
aku ingin tetap melayang bersamamu
menjadi angin untuk terbangkan sayapmu

kini perpisahan yang kau tawarkan
setelah jauh kita berjalan
berbagi asa, melangkah beriringan
semua kan terasa pahit bagai racun
hancurkan diriku dan mimpiku, mengelam..

Senin, 26 September 2011

Sebuah Tanya

Tuhan...
Aku yakinkan qalbuku untuk terima sgala ketentuanMu
Terbetik tanya yang mengusik jiwa
Tapi entah ini keraguan atau harapan
Tentang cinta, tentang cita.
Tuhan
Dia mungkin bukan manusia sempurna
Hanya jiwa yang penuh noda
Tapi sungguh bagiku dia tanpa cela
Slalu mampu petikan dawai bahagia
Tuhan..
Terlalu cepat bagiku bicara cinta
Karna tak sedikitpun ku kenal dia
Hanya sgala budi dan rasa sucinya
Apakah kan terpadu dalam janji setia dihadapanMu ?

Kau
Usah ku ragukan kesungguhanmu
Tak perlu ku sangsikan kesetiaanmu
Hanya apakah jika aku tak cantik lagi dan tak muda lagi
saat keriput hiasi kulit
saat tubuhku mulai membungkuk
kau masih berkata "aku tak ingin kehilanganmu, karna kau angin yang slalu mampu terbangkan sayap sayap hidupku, tetaplah disampingku"

Tuhan..
Kaulah pemilik cinta
Kaulah pencipta jiwa
Tuntunlah hamba dalam mencinta
Tak ingin hamba menjadi pendosa
Dalam fitrah manusia karunia Tuhannya..

Butir butir cinta dalam tahajud hambaNya
27092011

Rabu, 21 September 2011

Cintaku

Cintaku sederhana
Kuberikan dengan cuma cuma
Cintaku sederhana
Tapi tak berakhrir percuma
Cintaku sederhana
Seperti hangat mentari untuk dunia
Cintaku sederhana
Meski terluka, ku kan tetap setia

Atasmu aku percaya
tak kan ada duka dalam cinta
berkorban rasa merangkai asa
kuyakin kan menepis air mata
karna dalam cinta hanya ada jiwa kita..

Hapuskan lagu lagu sendu
ubah lantunkan lagu rindu
Terbang bagai kupu kupu
Tak kan ragu ku bersamamu

Cintaku sederhana
Cintaku, kau dan kita

Dipagi yang cerah
220911

Kamis, 15 September 2011

Aku untukmu

Lelah terus menyergap tubuhku setelah seharian beraktifitas dengan jadwal kuliah dan tugas makalah, ditambah kegiatan paduan suara untuk persiapan wisuda kakak kelas yang dibebankan pada mahasiswa tingkat pertama. alhasil pulang terlampau sore. aku pikir malam tlah bersinggah, tapi ternyata hanya mendung yang mewarnai atap angkasa.
Semilir angin menerpa wajahku, memainkan anak rambutku, ku tarik kursi kecil dari kamar dan aku duduk, menikmati setiap hembus nafas kehidupan anugrah tuhan.
Ya, seperti inilah aku ingin menjadi. menjadi angin membawa ketenangan dibalik kelamnya mendung. Menerbangkan duka, mengeringkan air mata. Menjadi nafas kehidupan, memberi harapa. Ada dimanapun kau berada.
Dan bukankah hitam awan tak dapat kau genggam? karna jika kau telusuri langit tak kan kau jumpai dinding berwarna. Yang bermakna tak ada kekurangan mutlak dalam diri ciptaan Tuhan, yang ada hanya warna yang berbeda disetiap indra yang menilainya dengan kasat mata.
Ah, hidup terasa lebih mudah ketika kau mampu menjadi bermakna. Hanya ini inginku sayang, menjadi angin bagimu dengan mendung yang tak dapat terpisahkan.
Sayup mu'adzin terdengar mendayu dikejauhan, bersama malam yang terlalu awal menyapa. Waktunya bagiku tuk bersujud menemui Illahi

Senin, 12 September 2011

Kau

Terlarut.. terbawa arus..
Semilir angin sore ini, menghantarkan senyummu
menyejukkan.. menentramkan..
mencabuti akar akar rindu yang menghujam kalbu..
Menyiram bunga bunga kebahagiaan di sepanjang taman harapan..
Memberi ribuan makna dan ukir berjuta warna..
Tak pernah aku bermimpi milikimu..
Dapatkan senyum indahmu..
Tapi aku percaya, Hidupmu bagian dari hidupku..
Hatiku bagian dari hatimu..
Dari setiap jengkal dirimu adalah candu..
Matamu siratkan ketegasan..
Senyummu gambarkan kesempurnaan..
Kata katamu berikan kekuatan..
Hatimu tawarkan sandaran..

Dan malam tak mampu hapus bayangmu..
Memberi peluang tuk hadirkan bayangan..
Kembali temani dalam sunyi mimpi..
Hanya aku dan dirimu..

Bekasi penuh senyum
12092011

Kamis, 01 September 2011

Aku Aku

All about my dream
All about my future
All about my life..

Buih dapan mengandung emas
Buih yang tak berharga menjadi amat bernilai
Buih yang terombang ambing kan menjadi sesuatu yang berharga
Semua manusia adalah buih ketika ia sendiri..
Satu jiwaku mungkin tak berharga
Tapi dua-tiga jiwa kami dapat mengukir pelangi
dulu kita disatukan dalam sebuah mahakarya tuhan
buih buih yang tercecer, berubah berkilauan
setelah aku merasa diriku berharga, kehinaan kembali kau tawarkan
untuk menjadi buih d lautan
sendiri menapaki pahit asinnya kehidupan..

Sabtu, 20 Agustus 2011

Dosaku bukan dosamu


Entah apa yang aku pikirkan selama ini, baru aku sadari aku tlah menodai kesucian jiwa dan hatinya demi sesuatu yang masih disamarkan Allah. Dengan dalih rasa sayang, aku sentuh budi suci itu tanpa kupikirkan apakah jemari qalbuku bebas dr noda dan penyakit.
Dia, slalu mampu kuatkanku, padahal itu masih belum mampu buktikan bahwa Tuhan takdirkan aku adalah tulang rusuknya yang Tuhan ambil saat Dia terlelap tidur disyurga.
Tulang rusuk itu mungkin bengkok, tapi ia tak kan menusuk raganya sendiri.
Dia mungkin masih mampu hapus air mata yang mengalir dipipiku, tapi apakah aku mampu mendengar hatinya menjerit menolak, berkata bahwa semuanya salah, semuany tak pantas terjadi, dan semuany aku lah yang mendalangi.
Dia, tak satupun darinya yang bisa aku benci, tapi itu belum mampu buktikan bahwa dia lah yang kan menyempurnakanku. Aku paksa dia tuk bersama lengkapi puzzle hidupku, tanpa sadar potongannya terlalu besar di kotak hidupku, terlalu indah di papan hatiku.
Semua begitu kabur
Begitu samar
Begitu abu abu...

Disudut hati yang kelam, 21 Agustus 2011
22 Ramadhan 1432 H

Selasa, 16 Agustus 2011

Aku dan Dia

Aku...
aku yang selalu memintanya temaniku
resapi senja dipenghujung rindu
hanya menangis sesali yang lalu
tak mampu tanpanya disisiku
Dia...
yang setia mengusap setiap tetesa air mata
mengubah tangis menjadi tawa
bersama patrikan senyum sederhana
lukiskan cinta meski tak nyata
Aku...
Dengan segala ego yang membatu
Slalu mampu ciptakan sembilu
Kata kata indah namun semu
Hanya khayal berteman pilu
Dia...
Sejernih hujan dikaki pegunungan
Setiapnya adalah nafas kehidupan
Gambarkan sketsa kesempurnaan
Bagiku yang penuh kekurangan

Aku dan Dia
Meski tak saling menatap mata
Tapi hati berkata mesra
Tentang dunia, tentang cinta
sebab karnanya aku sempurna... ^^

Jumat, 05 Agustus 2011

Perjalanan hidup

Dulu...
Saat kau lahir, semua tersenyum bahagia
menangis haru
menyanyikan lagu
menggoyang tanganmu
dan bersorak gembira saat kau tertawa...
semakin dewasa semakin berubah
semua berbeda
semakin banyak tawa yg hilang
semakin banyak senyum memudar
semakin jauh brjalan
semakin hutan terhampar
yg tersisa hanya getir
dan saat kau sadar, kau tlah mati
mati seorang diri..

Selasa, 12 Juli 2011

Kembali melukainya

Aku kembali melukainya
melukai jiwa yang tulus padaku
ah, apa aku tak pantas mendapatkannya?
dia terlalu suci bagiku
tak pernah kusentuh raganya
tak pantas kumiliki hatinya
biar aku terlarut dalam jatuh
kambali menapaki jalan panjang ini sendiri
perih...
perih yang kurasakan
bukan karna kehilangan,
tapi karna sepi yang menikam
sesaat setelah kau tinggalkan

Minggu, 19 Juni 2011

Hilang

Tak ada lagi kata yang bisa kita ucap
Tak ada lagi hari yang bisa kita bagi
Hanya sepi yang kita resapi
Dalam diam kala langit mengelam

Izinkan aku mengenangnya kawan
Semua tawa yang pernah kau bawa
Semua rasa yang pernah kau cipta
Dalam waktu yang tlah berlalu

Dan atasmu aku belajar
Bahwa tak kan ada rasa memiliki
Bagi yang belum merasa kehilangan

Kader

Sadarkah kita kawan, bahwa kita seorang kader. Bukan hanya kader bagi suatu organisasi tapi juga kader bangsa dan agama. Kewajiban kita lah meluruskan yang berbelok, benerangkan yang gelap, dan mendamaikan hati yang bergolak. Itu bukan hanya kewajiban bagi para ulama atau pemimpin. Dan bukan kah kita ini juga adalah pemimpin. Jangan karna usia kita yang masih muda kemudian kita lepas tangan tentang kewajiban kita terhadap kebaikan yang telah diamanahkan Allah bagi hambanya. Amar Ma'ruf Nahi Munkar. Slogan itu lah yang patutnya terpatri dalam hati setiap manusia, nisacaya segala bentuk kemaksiatan baik kepada diri sendiri maupun orang lain akan terminimalisir. Kita lah KADER MUDA BANGSA DAN AGAMA. Ditangan kitalah perubahan itu akan dimulai. Ditangan kitalah babak baru akan dimulai.
Ya, setiap orang pasti akan berfikir kita masih terlalu muda. Padahal banyak pemimpim-pemimpin muda justru lebih berdedikasi dari pemimpin yang telah dimakan usia yang sudah membatasi progresnya. Mau contoh?
Evo Morales jadi presiden pada usianya yang baru 43 tahun. Dibawah pimpinanya sekolah gratis dan rumah sakit gratis didirikan. Bakhan Jhon Major memimpin negri kapitalis, terjun ke politik usia 17 tahun. Memimpin Inggris usia 44 tahun. Soemaoen lebih gila lagi, 14 tahun sudah jadi pemimpin PKI. Kelak kita tahu PKI adalah partai terbesar sebelum tahun1965. Soekarno usia 20 tahun sudah memimpin partai. DN Aidit berusia 31 tahun ketika memimpin PKI yang memiliki anggota 3,5 juta orang. Hatta pada usia 16 tahun sudah memegang posisi Bendahara Jong Sumatranen Bond Padang, Sjahrir sebelum 20 tahun sudah menjadi tokoh Perhimpunan Indonesia. Tan Malaka pada usia 30 tahun menjadi calon CPN (Partai Komunis Nederland) untuk Tweede Kamer.
Masih bisa kah kalian mengelak bahwa kalian adalah seorang kader pemimpin? Masih bisa kah kalian disibukan oleh segala roman picisan masa keemasan SMA? Masih bisa mengatakan 'ah aku masih muda, biar orang lain saja yang mengurusi negara ini'. Kalau semua orang berfikiran seperti itu. Jangan harap 20 tahun yang akan datang Negri ini bisa mencapai kemajuan dimata Dunia. Renungkan itu kawan. Nasib Negara dan agama ada ditanganmu.

Akhir Sebuah Kesenangan

"Masa Masa SMA itu dinikmati, karna kau akan merasa sungguh kehilangan jika kau melewatkannya, masa2 dimana kau mampu belajar kehidupan dari manis hingga pahitnya" begitulah kata seorang yang sungguh bijak dalam hidupku. ya, masa masa itu memang masa dimaka kita akan mengenal hidup darisesuatu yang indah sekaligus menakutkan.
Indah, karna disana aku belajar bersyukur, aku telah dipertemukan dengan kalian, kawan kawan super yang tak akan pernah aku temukan di seluruh dunia sekalipun. kalian yang mengajarkan padaku berbagi, dari seorang yang egois sepertiku. yang tak pernah mengenal kata 'maklum', dalam hidupku yang keras, aku belajar sabar, ikhlas, dan yang terpenting, aku belajar MENCINTAI dari kalian.
Mencintai hidup,
mencintai arti persahabatan,
mencintai perbedaan,
mencintai kerja keras,
mencintai perjuangan
hingga mencintai cobaan.

Meski tangis tak mampu terelakkan, kan warnai perjalanan suciku mengenal hidup tapi pada kalian, aku belajar untuk mengenal arti perjuangan lewat tangis ...
Tangis kesepian,
tangis kesedihan,
tangis kekecewaan,
tangis keangkuhan,
hingga tangis penghambaan

Aku yang dulu selalu terjebak dalam kubang hitam keangkuhan, yang tak pernah mengerti kebersamaan.
Aku yang selalu hidup dalam satu lingkaran, antara aku dan diriku. kini kalian mampu membawaku hingga keujung langit.
Tuk mengenal dunia, tuk mengenal Pencipta...

Terima kasih kawan. kata dan rasa yang tergores dihati tak kan pernah aku lupakan...
kalian adalah Bulan dan Bintang dalam gelapnya malamku...
kalian adalah langit dalam sepinya Siang sang Mentari...
Terima kasih Tuhan, Kau telah kirimkan mereka untuk membuka tabir hidupku..
Diakhir kebersamaan kita, izinkanlah aku ucapkan MAAF atas segala ungkap dan ucap dalam perkataan maupun perbuatan... dan KALIANLAH PENGINDAH HATIKU...

Bukan..

Mungkin semuanya memang tak seperti yang ku mau
tak sesempurna anganku
tak setinggi khayalku
Tapi aku bahagia
cukup dengannya disisiku
cukup dirinya temaniku
meski dalam tidurku...

Mungkin tak kan ada kisah sang putri dan pangeran
dengan cinta indah di setiap sudut istana
tapi aku t;ah miliki dirimu
yang kan slalu ciptakan lengkung disetiap sudut bibirku

Aku tak tahu

Jika boleh aku bertanya
apa ini 'Rindu'?
rindu akan setiap kata yang kau untai
rindu akan tawamu yang berderai
rindu tatapan matamu yang damai
lemaskan seluruh persendianku
saat kau mulai balas tatapku
mengulur waktu enggan berlalu

sebelumnya, aku tak tahu apa itu rindu
hanya dari mulut yang tak tahu malu
umbarkan kata yang tak pernah ku tahu
hanya isi dalam sebuah lagu
dengan makna yang tak pernah ku tahu

yang aku tahu sayang,
kini aku tersiksa
memendam rindu yang mengakar
merasa sesuatu yang mekar

Bumi dan Mentari

Aku bernafas
Tapi aku tak hidup
Mengertikah kau tentang aku?

Bintang Tercipta bersama bulan...
Terang bersama dalam Malam
Sedangkan Mentari?
Ia Tercipta untuk Sendiri
Hangatkan dinginnya angkasa
Dan kau?
Dan kau tak pernah menjadi Mentari
Kau hanya ingin menjadi dirimu
Dengan kerasnya hatimu
Kau bawa ku bersamamu
Terseret, Terjatuh, Terluka...

Bukankan kau pernah berkata
Luasnya bumi dan Matahari tak seberapa
Hangat mentari saat pagi tetap kan menyapa
Tapi kini tak ada yang tersisa
Hanya beku yang meraja

Satu hal yang harus kau ingat
Aku akan selalu menjadi mentari
Meski kau bukan lagi Bumi...

Seribu Kunang-kunang

Gelap...
Hanya gelap yang kau bagi
Hantui diri dengan bayang mati
Tersadarkan tanpa datangnya pagi
Aku tak hendak berhenti
Aku terus berlari
Mencari serpihan serpihan mimpi
Yang telah kau bawa pergi

Semua yang kau janjikan musnah
Kakiku mulai lelah
berpijak dihati yang goyah
Seribu kunang kunang dihatiku
Satu persatu kau hempas
Seribu kunang kunang dihatiku
Satu persatu kau bungkam
Dan yang tersisa hanya kau dan aku
Dalam gelam yang bisu

Kutipan Rindu

ia bukan bintang
tapi ia mampu tunjukan jalanku...
ia bukan udara...
tapi darinya aku mampu hidup...
ia bukan bulan...
tapi ia bersianar cemerlang dilangit yang kelam...
ia bukan matahari...
tapi ia mampu hangatkan hati...
ia bukan awan...
tapi ia teduhkan langkahku dan terus berjalan...
ia bukan batu karang...
tapi ia kuatkan jiwaku tuk terus berjuang...
ia bukan hujan...
tapi ia berikan kehidupan...
ia bukan langit...
tapi ia memiliki jiwa yang luas,,.

ia ajarkan aku hidup...
ia ajarkan aku tertawa...
ia ajarkan aku arti kesetiaan...
ia ajarkan aku melangkah...
ia ajarkan aku cinta...

meski dunia menganggapnya makhluk lemah...
tapi bagiku...
ia adalah bumi, ia adalah langit, ia adalah kehidupan...

sekutip kata dari jiwa...
semoga mampu wakilkan rindu...
meski tak seindah pengorbananmu...
hanya mampu berdoa disetiap sujudku...
semoga kau selalu dalam kasih Tuhanku...
Sekutip Rindu untuk ibu...

Aku

Aku memang lemah kawan...
air mataku selalu mampu membobol pertahananku
hatiku mudah terluka kawan...
entah oleh lidah atau matamu
jiwaku terlalu penakut kawan...
takut untuk menatap kenyataan yang ada
ragaku tak berharga kawan...
selalu dilihat dengan sebelah mata
genggamanku tak selalu kuat kawan...
tapi aku tak pernah rela kehilanganmu

mungkin aku terlalu egois
mengharapkan duniaku sempura
meski yang kumiliki hanya luka
dan tak mudah menjadi sahabat bagiku
aku hanya ingin kau turuti kataku
tuk junjung tinggi janjiku
tapi tak kusangkan, aku lukaimu
jadikanmu sepertiku
yang tak pernah bisa kembali
hanya bisa menangisi diri
dengan semua kebodohan ini

sudahlah.. memang lebih baik seperti ini
kalian pergi dan biarkanku sendiri
meski gelap dan sepi menyelimuti
tapi aku nyaman disini
bersama bayang bayang driku yang lain..

Waktu

Waktu memang musuhku...

tak pernahkah ia berpihak padaku?

cepat sekali ia berbalik

baru aku rasa bahagia sekejap mata

ia kembali pergi..

semua hanya masalah waktu

seandainya tak dalam waktu ini ia hadir

seandainya masih ada waktu untukku dengannya

seandainya dan seandainya yang lain

tentang waktu

semua tentang waktu yang tak punya belas kasihan

yang tak bisa melihat keadaan

semua tentang waktu

aku hanya bisa menyalahkan waktu

tanpa mampu behani hidupku

hidupku yang diduakan waktu

Ishbir

Saat kau hampiriku
dengan mata teduhmu
aku tahu kawan,
ada sesuatu tersembunyi disana

Kau tahan mutiara itu jatuh dipipimu
tapi air mata bukanlah senjata terakhir seorang wanita
menangislah... karna aku tahu ada ketenangan dibalik itu
berteriaklah... jika luka itu terlalu dalam untuk disembuhkan

tapi setelah itu kawan...
Beristigfarlah...
Semua kan kembali seperti sedia kala
saat senyum masih menghiasi indah hari kita
saat Munajat kepadaNya tak terkotori prasangka
saat waktu yang ukir kembali langkah kita

aku tahu, tak banyak yang mampu ku lakukan
tuk sembuhkan lukamu
karna aku pun wanita yang terluka
hanya lukaku biar aku yang rasakan

satuhal yang harus kau tahu, kawan
tak selamanya luka meninggalkan duka
karna ada luka yang sisakan taqwa...
jika kita mampu temukan maknanya...

tetaplah malawan...
melawan kesedihanmu dan takdir pahitmu
karna kehidupan adalah perlawanan..
tak kan berhenti hingga kita mati

masa lalu part : 2

Dalam sujudnya gadis itu mengharap ketenangan batin nya, mencari kesejukan dalam dekapan tuhannya, ia adukan semua kesesakannya. ya kesesakan karna tlah menyakiti hati seorang yang berharga baginya. yang setia menunggunya. tapi apa mau dikata. rasa itu mungkin memang aneh, disaat ia datang, kita mencoba menjauh bak rasa itu sebuah kutukan. tapi kala rasa itu pergi lukanya tak kunjung mengering.
Gadis itu sesak bukan karna perasaanya yang terluka karna laki laki yang pertama tak lagi memiliki perasaanya yang dulu. tapi lebih dari itu, ia telah membunuh rasa itu, rasa yang suci dari hati seorang yang sudah lama ia kenal. tapi ia pun sadar telah ada laki laki kedua yang mampu memalingkan semua perasaa yang awalnya untuk laki laki pertama. dia seorang laki laki tak begitu romantis, tapi sungguh ia mendapatkan hati gadis itu sepenuhnya entah apa sebabnya. mungkin itu yang orang bilang cinta tak mebutuhkan sejuta alasan, tapi hanya satu, karna dia adalah dirinya.
Laki laki ini mampu membuat gadis yang ceria berubah meradang, meradang karna rindu. muski saat ini jarak tak mampu ditaklukan dan malu akan tuhannya terus membentengi tatapan mata keduanya. Ia merasa amat dihargai sebagai seorang gadis baik baik.
Kini dihadapan Tuhannya gadis itu mengadu. apa yang hendak ia lakukan. membuhuh cinta laki laki pertama dengan berkata bahwa ia tlah menemukan tambatah hati selain dirinya, tau biar cinta itu bersemi, dan ketika takdir berkata lain, ia hanya kan membuat penderitaan laki laki pertama semakin pedih.

'Ah, biar Allah yang menjawab semua kegundahaan ini, Ia tahu apa yang terbaik untuk hambaNya' ujar hatinya meneguhkan.

Angan

Anganku terbang entah kemana. yang aku dapati adalah sesak, sesak dalam kebingungan. bimbang

masa lalu

Al kisah, tak mengerti dari manakah dan siapakah wanita itu. ah ya, dia bukan siapa ssiapa. hanya gadis biasa yang diberi kesempatan Tuhannya untuk menghirup nafas duniawi. tak jua kelebihan diberikanNya tak lain dilengkapi dengan kelemahan.

Hari hari ia isi semampunya dengan senyum dan tawa. tapi hari ini semuanya berbeda. entah apa yang berbeda, hanya langit mendung semendung hatinya. ya, ketika cerita masa lalu itu dimulai kembali...

satu kisah yang tak mungkin ia lupakan, mukin selama hidupnya. meski ia tahu itu bukan lah perbuatan yang boleh dilakukan, apalagi bagi seorang yang mengetahui.

"Aku akan menunggumu, walaupun kau tamukan orang lain yang. aku sakan berusaha menunggumu semampuku" ucap seseorang yang menggetarkan hatinya. bertahun tahun lalu. semasa baru yang ia kenal adalah satu warna.

gadis itu hanya terdiam. mencoba menahan tangis harunya. dan mereka berpisah dipersimpangan jalan itu. gadis itu menolehkan kembali wajahnya pada seorang lelaki yang mungkin akan ia sakiti.

Dimalah malam yang ia renngki, kembali pada tuhannya. ia sadar, hidup ini tidak hnya satu warna kawan. diluar sana msaih banyak warna2 lain yang tak kalah indah.

dan masa itu pun datang. masa dimana anugrah tuhan menyapa jiwa yang putih. inikah yang dinamakan cinta? entahlah. apakah lelaki yang baru dikenalnya memang memiliki rasa yang sama? apakah ia berharap jua menjadi Qowam bagi gadis yang teramat sedhana ini?

*Waktu berlalu ibarat kedipan mata. mereka sama sama beranjak dewasa. kembali lah si gadis kekotanya semula. dan tak ia temui senyum dari lelaki yang dulu seolah senyum itu hanya untuk dirinya. apa yang dikatakan sahabat sahabatnya bahwa laki laki itu berubah semenjak kepergian gadis itu. 'ia sudah berubah rupanya, aku harap hatinya pun berubah terhadapku, aku hanya inin menjadi sahabatnya' ucap gadis itu dalam hati....

'maaf, maaf, maaf, jika aku menyakiti hatimu dan membakar habis mimpimu. tapi aku berfikir kita terlalu muda untuk ini semua'

Juli

Ternyata waktu dua bulan telah mampu membentuk pribadiku kembali seperti semula. dingin, benci dengan keramaian... apa ini hanya aku yang mecoba lari dari kehidupanku? menapaki dan merasakan setiap luka yang menembus jantungku. menyesapi aroma kesendirian, merajut kembalu hidupku dengan air mata. menjadi untaian sutra luka. ah... dunia ini begitu membingungkan... begitu pula diriku yang sampai saat ini pun tak mampu aku mengarti.
entah pada siapa aku bertanya, seperti apakan aku dan harus seperti apakah aku. aku hanya benci dengan semua kata kata omong kosong mereka tentang kehidupan. aku mungkin tertawa. tapi tawa hanya muka, sedang jiwa tetap merana... enath karna cinta kah, atau rindu kah, atau persahabankukah atau apalah yang mampu membuatku seperti ini. merasa kosong... merasa ada hal yang hilang dihidupku. dirinya kah, atau orang lain... sesuatu yang akupun tak mampu untuk menjawabnya. atau waktu yang tlah membawa jauh tawaku berssama memori memori indah yang tak mungkin mampu ku putar,,,
Mungkin Rembulan tahu apa itu. hanya saja aku bertanya pada bulan yang tak mamapu berkata. Seandainya jutaan pertanyaan membentuk bintang. bintangku tak kalah terang dari sekitarku. hanya bulan masih membisu menanggapi semua tanda tanya di hatiku.

Rembulan

Malam ini aku sendiri lagi, merangkai mimpi mimpi yang tak pasti... merenungi setiap kejadian dalam sehari... aku tak tahu kenapa aku selalu terjebak dalam situas seperti ini...dan hanya mampu bercerita kepada rembulan...
Wahai Bulan, pancaran cahayamu yang lembut, mampu menyinari gelapnya malam, kenapa aku, sang mentari tak mampu menunaikan amanah yang tersimpan dalam namaku sebagai mentari?
Wahai Bulan, seandainya aku menjadi bintang, aku ingin disampingmu, berbagi cahaya denganmu, berbagi kelembutan denganmu...
Wahai Bulan, seandainya engkau mampu bicara, katakan padaku apa arti dari kegundahanku, setiap malam aku duduk, memandangmu, mengagumimu, menceritakan semua yang ada di hatiku...
Wahai Bulan, dengan kelembutan cahayamu, sampaikan salam hangatku, tentang kasih dan rindu...
Wahai Bulan, apakah aku Mentari dan Ia Rembulan, hingga tak mungkin aku tuk bertemu dengannya,
Wahai Bulan, yang aku inginkan hanya melihat senyum lembutnya, selembut cahayamu...

Refleksi Tokoh : Soe Hok Gie

Soe Hok Gie "the angry Yong Man" siapa yang tidak kenal si cina kecil ini. aktivis mahasiswa yang mamp[u menggegerkan kursi-kursi empuk DPR orde lamadengan teriakan-teriakan dan tulisan-tulisannya disejumlah media masa yang menuntut keadilan pemberantasan korupsi. pahlawan yang tak pernah tercatat di buku buku sejarah SD,SMP, maupun SMA.
Soe Hok Gie, warga Indonesia berdarah Tiong Hoa ini lahir pada tanggal 27 Desember 1941. Gie sangat prihatin terhadap keadaan rakyat Indonesia pada saat itu yang menjadi korban keculasan para pemimpin pemimpin rakyat. setidak-tidaknya rasa itu muncul sejak ia masih berusia belasan tahun. penilaiannya tentang dunia politik adalah pada dasarnya kotor.pandangan inilah yang menjadi dasar pembelaan Gie akan kekuatan moral dalam politik diawal tahun 1966.
Gerak langkah Gie yang kukuh untuk menumbangkan kepemimpinan Seokarno mulai terorganisir ketika ia duduk dibangku kuliah. Menjadi mahasiswa Fakultas Sastra Universitas Indonesia (FS-UI). Disinilah ia mulai mengembangkan jiwa pemberontakannya untuk melawan apa pun yang ia anggap salah dalam pemerintahan khususnya. Wawasannya yang luas dikarenakan kegemarannya membaca menjadi salah satu modal dasar setiap agrumennya. Gie Bahkan pernah terlibat perdebatan sengit antara ia dan dosennya.
Pernah juga Gie kecewa kepada teman-temannya angkatan 66 yang ikut duduk dalam jajaran DPRGR (Dewan Perwakilan Rakyat Gotong Royong) yang memang menyediakan kursi untuk para mahasiswa. Teman-temannya yang di delegasikan sudah tidak sesuai lagi dengan ideoligi aktivis mahasiswa lainnya yang mengharapkan perubahan pemerintah menjadi lebih baik. Mereka terlalu menikmati kenyamanan kursi DPRGR sehingga lupa apa tujuan mereka dikirim menjadi duta hamasiswa di jajaran DPR. Parahnya mereka saling berebut jabatan yang lebih tinggi. hal iniyang mambuat Gie gerah, ia dan teman temannya yang masih seideoligi membuat gebrakan dengan mengirirm kado lebaran dan natal kepada segenap jajaran DPRGR yang berisi pemulas bibir, cermin jarum dan benang disertai surat terlampir.
Gie, meninggal di usai muda, 27 tahun kurang satu hari, tepatnya tanggal 26 desember 1969 di puncak Gungung Semeru, Jawa Timur. Berpulangnya ia adalah sebuah pukulan berat bagi para masyarakat pada masanya. Gie, pemuda yang idealis bukan remaja yang hedonis. Gie, adalah aktivis pencinta alam yang tergabung dalam Mapala FS-UI. Kegemarannya mendaki gunung pula salah satu yang menumbuhkan sikap nasionalismenya. Gie adalah Gie. kepergiannya meninggalkan banyak karya tulis termasuk buku hariannya yang telah dibukukan pada tahun 1980an. Saah satu quote yang diambil dari buku hariannya :
"Seorang filsuf Yunani mengatakan. Nasib terbaik adalah tidak dilahirkan, yang kedua dilahirkan tapi mati muda, dan yang tersial adalah umur tua. rasa-rasanya memang begitu. Berbahagialah mereka yang mati muda"
Buku harian ini lah yang menjadi salah satu karya besar Riri Riza dalam dunia perfilman. Nicolas Saputra sebagai pemeran Gie.
Soe Hok Gie, adalah sosok kativis yang tidak kenal lelah untuk mencapai visi dan misi yang menjdi tujuannya. inilah yang patut kita tauladani. Pergolakan jiwa muda yang tak terbendung melahirkan jiwa jiwa idealis dengan moral dan pemikiran yang luas. Meskipun dalam perjalanannya banyak mulut-mulut kasar mengencamnya, oknum oknum tersembungyi mengincar nyawanya. Tapi Gie adalah macan mimbar, tak takut oleh cercaan orang-orang yang berfikiran pendek. orang-orang yang selalu mengatakan "anti cina" yang meneriakan pada Gie bahwa ini Indonesia, bukan tanah cina. tanah keturunan Gie. Tapi Gie adalah seorang remaja Indonesia sejati yang berjuang demi harkat dan martabatbangsanya.

Do'aKu

ketika ku buka mataku
ku ingin hanya senyumnya yang menyambutku
ketika ku dengar suara
ku ingin hanya tawanya yang menghangatkan
ketika ku hirup udara pagi
ku ingin hanya harum nafasnya yang melegakan
ketika ku rasakan gejolak dalam jiwaku
ku ingin cintanya lah yang mengisi seluruh duniaku

Tuhan, besarnya ciptaanMu...
Indahnya KaruniaMu...
Luasnya AnugrahMu...
ajarilah hamba untuk mensyukuri di setiap titiknya
ajarilah hamba untuk berhenti mengkufuri semua Kasih SayangMu
Jagalah jiwa kami dalam kesucian CintaMu

Pantai

Aku ingin seperti pantai...
luas...
lepas...
tak terbatas...
indah terbingkai oleh luasnya alam...
bergoyang gelombang terbawa angin...
berikan tawa lepas bocah kecil dikejar ombak penuh buih...
berkejaran bersama tetesan biru rizkiMu...
Perlena dengan belaian nafasMu...
Sungguh indahnya ciptaanMu...


indahnya pantai...

Sayang

mengapa Romeo begitu mencintai Juliet
mengapa Majnun gila karna Laiyla
mengapa Siti Nurbaya hancur karna cintanya pada Samsul
dan mengapa Cleopatra dan Mark Anthony rela buhun diri demi cintanya

semuanya terlalu tragis
terlalu untuk sebuah cerita cinta manusia...
jika romeo tak bertemu juliet, mungkin romeo dapat hidup bahagia tanpa melakukan kebodohan itu, dan juliet bisa menikan dengan laki laki yang tak kalah baik dari romeo
jika majnun tak jatuh cinta pada layla, majnun masih waras dan mampu melanjutkan aktifitasnya seperti biasa, dan layla tak harus selalu bersedih
jika Siti Nurbaya tak terlanjur berjanji pasa Samsul, mungkin Siti Nurbaya akan menjadi istri Saudagar kaya, dan samlul bisa fokus untuk mencari apa yang ia cari tanpa terganggu akan janjianya
jika Cleopatra tidak buta larna cintanya pada Mark Anthony mungkin Cleopatra masih berjaya menjadi ratu mesir dan Mark Anthony masih dengan gagah memegang panji Mesir dalam setiap perang dan lahir kepemimpinan seperti dirinya dari rahim wanita yang tak kalah baik dari Cleopatra...

fenomena cinta tak kan hilang dari setiap sudut kehidupan manusia... mungkin ia akan selalu menggelayuti jiwa muda maupun tua... padahal, pada hakikatnya cinta itu bukanlah hanya kesetiaan dan pengorbanan tanpa arah dan mata, pengorbanan disini adalah pengorbanan dengan bimbingan, kesetiaan disini adalah kesetiaan tanpa pamrih.

tak selamanya cinta itu dapat dipandang suci jika dalam pelaksanaanya penuh dengan nafsu memiliki satu sama lain. itukan cinta suci yang banyak disebut kaula muda kini? ironis

Hadirmu

Kini kita terdiam... berhadapan
tanpa kata...tanpa suara...
menatap mata satu sama lain
meski mulut enggan berucap
(hinggar bingar seakan tak terdengar... sekitar hilang tanpa bayang)
hanya tinggal aku dan dirimu
berdiri dalam ketidak pastian
berpijak pada bumi yang terus goyah
tangan dinginmu mulai sentuh pipiku
hapuskan airmata ketakutanku
tenangkan semua gelisahku
(angin berhembus membawa kabut hitam... semuanya terlihat semakin kelam)
tanpa ku sadar semuanya berlahan kabur
tubuhmu adalah debu
semuanya berhambur...
dirimu dah hatiku
kau hilang... hilang tinggalkan semua tanpa arah
hanya harum nafasmu yang masih mampu aku hirup
rasuki setiap rongga hidup
sekedar hilabngkan penat yang menusuk
tuk kembali terjaga dalam malam tanpa bayangmu

Pelajar?

Pelajar...
pelajar adalah seorang pejuang, dimana dia akan memperjuangkan ilmu pengetahuan yang ia dapatkan di bangku pendidikan untuk kembali ia salurkan kepada masyarakat lainnya. tapi, dimanakah wajah wajah pelajar zaman sekarang, semuanya berkedok... semuanya memprihatinkan...
hanya ada kebohongan kebohongan dalam pembelajarana... menyontek... melobi... untuk hal hal yang tak terlalu penting...
nilai? itukan yang mejadi tolak ukur seorang pelajar? TIDAK... pendidikan bukan hanya untuk mencari intelektuan dan akal kawan, apalagi nilai tapi juga sosial, mental dan moral...
apa jadinya dikemudian hari seorang yang sudah mengenyam bangku pendidikan tanpa sosial yang baik...? ia tak mampu berinteraksi dengan lingkungannya? al hasil.. hanya menambah kepadatan penduduk indonesia saja.
apa jadinya dikemudian hari seorang yang sudah mengenyam bangku pendidikan tanpa mental yang kuat...? hanya mampu sembunyi dibalik ketiak orang tuanya? atau hanya jadi benalu bagi sekitarnya?
apa jadinya dikemudian hari seorang yang sudah mengenyam bangku pendidikan tanpa moral yang benar...? bukan jadi seorang intelektual tapi hanya akan menjadi kriminal.
dalam arti kasar, orang orang yang hanya mengandalkan nilai dan nilai tanpa sosial, mental dan moral tak ubahnya sampah masyarakat.
dari situ kawan. mulailah benahi sudah benrkah kita menjadi seorang pelajar? atau hanyan seorang pelajar yang tak memiliki kualitas? tak memiliki bobot...
jika pelajar indonesia saja seperti ini, akan jadi apa indonesia dikemudian hari?
sebuah pertanyaan yang selalu menggelitik hati...
dimana akan aku temukan Soe Hok Gie di era moderenisasi ini?

Untuk Sahabat sahabatku

Ah, kadang aku merasa berjuang sendiri... tak ada teman, tak ada topangan. hanya ada aku dan perjuangan. tapi, ketika aku menatap wajah teman2 seperjuanganku, meskipun kita terpisah, tp disana aku temukan kekuatan baru. kekuatan yang terus mendorongku untuk tetap konsisten di jalanku. konsisten dalam perjuanganku.

Aku sadar, aku tak sendiri. meski jarak dan waktu memisahkanku dengan teman temanku. tapi itu tak menyurutkan semangat kita kawan! kalianlah yang telah mengenalkanku dengan perjuangan ini. tanpa kenal lelah, tanpa kenal kalah. kitalah pemenang!

Saat semuanya berjalan kembali seperti semula. seperti yang ku mau. aku merasa aku lah orang yang paling beruntung kenal dengan kalian kawan! kliaan adalah sahabat terbaik dalam hidupku. terima kasih... terima kasih... terima kasih....

Arti Perjuangan untukku

Perjuangan kawan, perjuangan yang kita tak akan pernah usai. hingga nafas terbang menjauhi badan. perjuangan kawan, pejuangan yang mempertemukan kita dalam satu asa dalam satu cita. perjuangan kawan, perjuangan yang mendidik kita untuk berdiri. perjuangan yang mengajarkan kita untuk teguh berjalan, perjuangn yang mewarnai hidup kita, perjuangan yang memberi lukisan indah dalam hidup kita, perjuangn yang mengajariku arti hidup, kesetiaan, ketulusan, dan keikhlasan.
mungkin tak selamanya perjuangan itu mudah, ada kalanya ia terjal lagi sulit. kadang ia menerjangmu bak ombak. tapi kawan, kita adalah angin, yang kan terus behembus meski gunung dihadapan, kita adalah batu karang yang tetap teguh meski ombak menerjang...
dalam memaknai perjuangan ini kawan, kita terjebak dalam satu janji... janji yang membawa pada kasih Illahi... janji ikrar untuk tetap berjuang hingga titik darah penghabisan
terus berjuang kawan...
Allah bersama kita..

Dilema

Sungguh, inikah cobaan dalam mencintainya? aku kehilangannya untuk waktu yang mungkin lama... mampukah aku bertahan? tapi sampai kapan aku bertahan? apa cintaku akan memudar? hal yang paling aku takutkan...
Robb... Dirimu lah yang Menganugrahkan cinta... apa Kau hembuskan lagi rasa itu didadaku? jika aku bisa menghentikan waktu. aku akan hentikan, dan menunggunya dalam kehidupanku sendiri. tak ada orang alin yang kan menodai cintaku padanya...

kini cobaan lain menerpaku. hadirnya seseorang yang tak dapat aku tinggalkan. ia hidupku... yang aku takutkan menggeser kedudukan cintaku. karena semakin hari aku semakin tak dapat kehilangan nya..dia hiasi hariku...buatku tertawa...
ah entahlah... 2 orang yang tak dapat aku tinggalkan. keduanya begitu berarti.memberikanku kemyamanan untuk mencintainya...
bulan ini penuh cobaan... termasuk cobaaan cinta bagiku.

dan lagi seseorang yang kau tahu,tak mudah untuk menolak niat baiknya itu. hal itu meninggalkan ketakutan mendalam dijiwaku. hendak dikemanakn cinta yang selama ini aku perjuangkan? jika hanya akan dilindas oleh janji suci dari sahabatku? kemelut kehidupan yang pelik.

semoga ketiganya tak mampu menggeser cintaku padaMu Rabb..
Allah berikan petunjuk padaku dan berikan aku yang terbaik disisiMu. amin...